Salahsatu jenis kekayaan budaya Nusantara adalah cerita rakyat. Pada artikel blog The Jombang Taste sebelumnya kita sudah membahas Legenda Raja Baik Hati dari Kalimantan Selatan dan Legenda Asal Usul Danau Lipan dari Kalimantan Timur. Berikutnya, mari cari tahu cerita rakyat Bali mengenai asal-usul Danau Batur dan Gunung Batur di Bali. Ceritalegenda ini terpusat pada salah seorang laki-laki bernama Aji Batara Agung Dewa Sakti, seorang dari keturunan Dewa yang memiliki wajah sangat tampan, sehat, dan cerdas. Ia tumbuh dan berkembang di lingkungan suku bangsa Tenggarong Kutai. Sebagai keturuna Dewa. Ia tidak boleh diperlakukan seperti halnya seorang manusia biasa. Haram menyerah, waja sampai ka puting." (Pangeran Antasari) Mendengar kata pahlawan, maka ingatan saya seketika tertuju pada sebuah nama. Mungkin karena doktrinasi sedari kecil dan juga ajaran dari guru Ilmu Pengetahuan Sosial saat Sekolah Dasar, jika ditanya, "Siapakah pahlawan Nasional dari Kalimantan Selatan?", maka nama itu pasti terngiang. . Tapi, entah kenapa, sampai sekarang Karenatak ingin kehilangan Roro Anteng, Kiai Bima menyanggupinya. Berbekal batok kelapa Kiai Bima mulai mengeruk tanah untuk dijadikan danau. Dalam waktu singkat, danau sudah tampak akan selesai. Roro Anteng yang telah bersiasat kemudian meminta orang-orang dusun untuk memukul-mukul alu supaya hari sudah terdengar pagi dan ayam mulai berkokok. CeritaRakyat Kalimantan - Asal Usul Pulau Kalimantan. Berbicara cerita sejarah tentang kalimantan, maka yang teringat adalah pulau terbesar di Indonesia yang terbagi empat provensi, yaitu kalimantan timur, kalimantan utara, kalimantan selatan dan kalimantan barat. Pulau yang biasa juga di sebut pulau Borneo tempat suku dayak berdiam, memiliki buatlah seni lukis daerah bertemakan cerita rakyat. Legenda Telaga Bidadari Kalimantan SelatanLegenda Telaga Bidadari Kalimantan Selatan Alkisah pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang...Read More Legenda Telaga Alam Banyu Batuah Kalimantan SelatanLegenda Telaga Alam Banyu Batuah Kalimantan Selatan Pada zaman dahulu, ada sebuah kampung kecil...Read More Legenda Naga Kalimantan SelatanLegenda Naga Kalimantan Selatan Pada jaman dahulu tersebutlah seorang lelaki bernama Nusa. Ia...Read More Putri Junjung Buih Kalimantan SelatanPutri Junjung Buih Kalimantan Selatan Alkisah di Kalimantan Selatan, berdirilah Kerajaan...Read More Pangeran Biawak dan Putri Bungsu Kalimantan SelatanKisah Pangeran Biawak dan Putri Bungsu Kalimantan Selatan Dahulu kala di suatu pedalaman,...Read More Legenda Asal Mula Pulau Kambang Kalimantan SelatanLegenda Asal Mula Pulau Kambang Kalimantan Selatan Jika kita berwisata ke Pasar Terapung Muara...Read More Ning Rangda Kalimantan SelatanKisah Ning Rangda Kalimantan Selatan Pada zaman dahulu kala, di sebuah desa di daerah Kalimantan...Read More Legenda Dewi Luing Indung Bunga Kalimantan SelatanLegenda Dewi Luing Indung Bunga Kalimantan Selatan Alkisah pada zaman dahulu di daerah...Read More Kisah Datu Pulut, Asal Mula Burung Punai Kalimantan SelatanKisah Datu Pulut, Asal Mula Burung Punai Kalimantan Selatan Konon, di daerah Kalimantan Selatan,...Read More Asal Usul Banjarmasin Kalimantan SelatanKisah Asal Usul Banjarmasin Kalimantan Selatan Pada zaman dahulu berdirilah sebuah kerajaan...Read More Legenda Datu Pujung Kalimantan SelatanLegenda Datu Pujung Kalimantan Selatan Alkisah, di daerah Kalimantan Selatan telah berdiri...Read More Lok Si Naga Kalimantan SelatanLok Si Naga Kalimantan Selatan Alkisah ada sebuah keluarga nelayan di suatu daerah di Kalimantan...Read More Indonesia memiliki banyak sekali cerita menarik. Salah satunya adalah dari Kalimantan Selatan. Buat kamu yang kurang familiar dengan cerita dari daerah ini, langsung simak saja artikel-artikel berikut, yuk!Pernahkah kamu mendengar tentang legenda Lok Naga? Atau, kamu tahu tidak bagaimana asal muasal Kota Banjarmasin? Wah, enggak tahu juga? Hmm…kayaknya kamu perlu membaca cerita rakyat dari Kalimantan Selatan ini, deh. Mungkin selama ini kamu kebanyakan mendengar cerita dari Pulau Jawa. Wajar, sih karena memang ceritanya banyak difilmkan. Nah, sekarang saatnya kamu memperluas wawasanmu tentang cerita-cerita dari daerah lain di Indonesia, salah satunya dari Pulau Kalimantan. Kalau penasaran apa saja kisah dari provinsi yang beribukota di Banjarmasin ini, kamu bisa menyimak PosKata. Karena di sini tak cuma cerita, kamu juga bisa menyimak unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya juga, lho! Yuk, simak langsung aja ceritanya! Cerita rakyat Nusantara itu ada beragam, lho. Dari beberapa daerah punya kisah dan sejarahnya masing-masing. Di Kalimantan Selatan, ada cerita sejarah Datu Pujung. Kalau ingin membaca ...Buat yang suka cerita rakyat Nusantara, sudahkah kamu membaca legenda Telaga Alam Banyu Batuah? Bila belum, segeralah membaca kisah tersebut. Tak hanya memiliki cerita yang menarik, ...Sama seperti daerah-daerah lainnya, Kalimantan Selatan juga memiliki kisah yang seru untuk disimak. Salah satunya adalah cerita rakyat Pangeran Biawak ini. Penasaran seperti apa? Mending ...Mengetahui asal mula dari sebuah wilayah tak hanya akan menambah pengetahuanmu, tapi juga bisa menambahkan rasa cintamu pada daerah tersebut. Kalau kamu dari Banjarmasin, coba cek artikel ...Indonesia kaya akan cerita rakyat yang berasal dari berbagai daerah, salah satunya adalah legenda Lok Si Naga. Jika belum familier dengan kisahnya, barangkali kamu bisa menyimak ulasan ...Kalau di Jawa Tengah ada leganda Jaka Tarub, Kalimantan Selatan juga memiliki cerita rakyat yang mirip, yaitu Telaga Bidadari. Simak kisah beserta fakta menariknya di artikel ini, yuk!Salah satu cerita rakyat yang menarik dari Banjar di Kalimantan Selatan adalah tentang Putri Junjung Buih. Baca kisah lengkapnya di artikel ini dan dapatkan fakta menarik serta ulasan ...Cerita Rakyat Putri Junjung Buih Dahulu kala, hiduplah dua raja yang mengatur suatu negeri di Kalimantan Selatan. Mereka bernama Raja Patmaraga dan Sukmaraga. Walau hidup mereka rukun dan makmur, kehidupan mereka terasa kurang karena keduanya belum memiliki keturunan. Setelah lama berdoa, akhirnya Raja Sukmaraga dikaruniai anak laki-laki kembar yang tampan. Raja Patmaraga senang sekaligus sedih. Ia pun terus berusaha untuk mendapatkan keturunan. Sampai suatu hari terjadi hal yang tak dinyananya. Apakah itu? Baca selengkapnya Legenda Putri Junjung Buih dari Banjar, Kalimantan Selatan, Beserta Ulasannya Cerita Legenda Telaga Bidadari Dahulu kala hiduplah seorang pemuda tampan bernama Awang Sukma. Ketika tengah bermain seruling, mendadak dia mendengar tawa perempuan. Setelah diintip, ternyata ada para gadis cantik tengah mandi. Karena tergoda kecantikan salah satu gadis, Awang pun menyembunyikan salah satu selendang mereka. Akhirnya, salah satu bidadari tersebut tak bisa pulang ke kahyangan dan menikah dengannnya. Hidup mereka bahagia, sampai suatu saat istrinya menemukan selendang tersebut. Lantas apa yang terjadi dengan Awang Sukma dan keluarganya? Baca selengkapnya Cerita Rakyat Telaga Bidadari, “Jaka Tarub” dari Banjarmasin Beserta Ulasan Menariknya Legenda Lok Si Naga Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga bahagia yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anaknya. Hidup mereka berubah setelah si ayah dan ibu tak sengaja memakan telur milik penjaga sungai. Mereka berdua pun berubah menjadi sepasang naga. Untuk dapat kembali ke wujud manusia, mereka harus melawan naga penjaga sungai. Mereka berpesan pada kedua anaknya mengamati aliran sungai untuk menegtahui apakah mereka masih hidup atau tidak. Bagaimana kelanjutan usaha kedua orang tua tersebut? Baca selengkapnya Cerita Legenda Lok Si Naga dan Ulasannya, Kisah Keberanian Orangtua untuk Anak Tercinta Asal-Usul Kota Banjarmasin Pada jaman dahulu kala, berdirilah suatu kerajaan bernama Kerajaan Daha yang dipimpin oleh Putri Kalungsu. Sedihnya, terjadi banyak pertikaian di kerajaan itu yang mengakibatkan matinya para pemimpin kerajaan. Pada saat kepemimpinan Pangeran Tumenggung. Banyak yang mengira bahwa Pangeran Tumenggung akan membunuh rivalnya, Pangeran Samudera. Karena itu, para patih lalu menyembunyikannya. Sayangnya, persembunyiannya terungkap. Bagaimana nasib Pangeran Samudera berikutnya? Baca selengkapnya Kisah Asal Mula Kota Banjarmasin dan Ulasannya, Bukti Ketulusan akan Mengalahkan Kebatilan Cerita Rakyat Pangeran Biawak Dahulu kala, hiduplah seorang raja dengan 7 putrinya yang kesemuanya masih lajang. Karena ingin semua putrinya segera menikah, raja pun mengadakan sayembara. Barangsiapa berhasil membangun istana, maka ia akan dinikahkan dengan putri-putri raja. Kemudian, datanglah 6 pemuda yang berhasil membangun istana, tapi tak ada yang bisa membuat bagian terpenting dari istana, yaitu jembatan. Saat tak ada yang bisa, datanglah seorang ibu dengan anaknya yang berniat ikut sayembara. Akhirnya, anak ibu tersebut berhasil membangun jembatan dan raja pun bersedia menikahkan putrinya dengan anak dari ibu tersebut. Masalahnya, anak dari ibu itu adalah seekor biawak. Lalu, apakah putri mau menikahi pemenang sayembara tersebut? Baca selengkapnya Legenda Pangeran Biawak Asal Kalimantan Selatan Beserta Ulasan Menariknya Legenda Telaga Alam Banyu Batuah Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang sakti lagi baik budi. Anak yang lahir di Suku Dayak Biauju ini bernama Halaban. Suatu hari, ia kedatangan seorang saudagar kaya yang ingin meminta tolong padanya. Anak saudagar kaya itu menderita sakit parah dan langka. Menurut mimpi sang saudagar, anaknya hanya bisa disembuhkan dengan air dari Pegunungan Bajuin. Karena tak semua orang bisa mengambilnya, maka ia meminta tolong pada Halaban. Masalahnya, untuk bisa mengambil air tersebut, Halaban harus menghadapi rintangan bertubi dan nyawanya pun dipertaruhkan untuk itu. Lalu, bagaimana reaksi Halaban? Apakah ia mau menggadaikan nyawanya demi sang saudagar? Baca selengkapnya Kisah Telaga Alam Banyu Batuah, Cerita Rakyat dari Kalimantan beserta Ulasannya Cerita Sejarah Datu Pujung Alkisah, berdirilah sebuah kerajaan besar di Kalimantan Selatan bernama Kerajaan Banjar. Kerajaan tersebut dipimpin oleh raja yang sangat terkenal, yaitu Sultan Suriansyah. Suatu hari, pelabuhan kerajaan tersebut didatangi oleh segerombolan orang asing yang berambut kuning dan bermata biru. Kira-kira, siapakah mereka? Apa tujuan mereka datang ke situ? Baca selengkapnya Legenda Datu Pujung dari Kalimantan Selatan Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Kakek Sakti yang Berhasil Menyelamatkan Negeri EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. Jumlah Pengunjung 34,135 Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah – Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Kota Palangkaraya. Berdasarkan sensus tahun 2010, provinsi Kalimantan Tengah ini memiliki populasi jiwa, yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Tiga etnis dominan di Kalimantan Tengah yaitu etnis Dayak 46,62%, Jawa 21,67% dan Banjar 21,03%. Baca juga Inilah 5 Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang harus kamu tahu peta kalimantan tengah – foto Kawasan utama etnis Dayak yaitu daerah hulu dan pedalaman, Kawasan utama etnis Jawa yaitu daerah transmigrasi dan Kawasan utama etnis Banjar yaitu daerah pesisir dan perkotaan. Kalimantan Tengah Juga Memiliki Banyak Sekali Legenda Dan Cerita Rakyat Yang Masih Ipertahankan Turun Temurun Hingga Sekarang. Dari Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Tersebut Bahkan Diantaranya Masih Sering Kita Dengar Saat Menceritakan Sesuatu Tempat Di Beberapa Daerah Di Kalimantan Tengah Yang Masih Menjadi Misteri. Berikut Ini 5 Cerita Rakyat Dari Kalimantan Tengah Yang Paling Populer. 1. Asal Usul Pulau Nusa Asal Usul Pulau Nusa Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang tekenal yang pertama adalah tentang Asal Usul Pulau Nusa. Di pinggir Sungai Kahayan hidup seorang pemuda bernama Nusa. Nusa hidup bersama istri dan seorang adik ipar laki-laki. Suatu hari, Nusa dan adik iparnya pergi berburu ikan dengan menyusuri sungai kecil di dekat Sungai Kahayan. Karena di tengah perjalanan ada pohon tumbang yang menghalangi perjalanan mereka, Nusa memutuskan berburu ke hutan. Di hutan, Nusa menemukan sebuah telur besar. Ia dan adik iparnya kemudian membawa telur itu pulang. Sesampainya di rumah, istri Nusa terheran-heran melihat telur yang begitu besar. Ia khawatir telur itu akan mendatangkan marabahaya. Nusa marah dan memutuskan untuk memakan telur itu untuk dirinya sendiri. Ternyata benar telur ini memunculkan malapetaka bagi Nusa, seluruh tubuhnya dipenuhi bercak merah yang panas dan gatal. Makin lama, bercak-bercak merah itu berubah menjadi sisik. Karena tubuhnya terasa panas, Nusa meminta adik iparnya untuk memasukkannya ke dalam Sungai Kahayan. Betapa terkejutnya semua orang, ketika tubuh Nusa masuk ke sungai, Nusa berubah menjadi seekor naga yang sangat besar. Nusa kemudian berpesan kepada istrinya bahwa akan datang hujan lebat disertai badai, dan meminta istrinya beserta warga lain untuk mengungsi. Malamnya, hujan lebat turun dan membuat Sungai Kahayan banjir. Tubuh Nusa terbawa arus hingga muara Sungai Kahayan. Singkat cerita, Naga Nusa mati diserang ribuan ikan di Sungai Kahayan. Tubuhnya habis dan menyisakan tulang belulang yang lambat laun ditumbuhi semak dan pepohonan. Lama kelamaan kerangka Naga Nusa berubah menjadi pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Nusa. 2. Asal Usul Danau Malawen Asal Usul Danau Malawen – foto Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang tekenal berikutnya adalah asal usul danau melawan. Dahulu kala dikisahkan ada seorang pemuda bernama Kumbang Banaung. Ia adalah seorang pemuda yang tampan. Ia hidup bersama kedua orangtuanya yang sudah tua dan hidup sangat sederhana. Namun ia adalah seorang anak yang suka bertindak kasar dan memaksa kepada orangtuanya. Ketika ayahnya sedang sakit keras, Kumbang memaksanya untuk menemani dirinya pergi berburu yang tentu saja ditolak. Meskipun dengan bersungut-sungut, akhirnya Kumbang pergi berburu seorang diri. Sebelum ia pergi, ayahnya memberikan sesuatu kepadanya. “Bawalah ini. Ini adalah piring malawen. Jika kau mengalami kesulitan, lemparkanlah piring ini. Kelak kau akan tertolong.” kata sang ayah. Baca juga Ini dia Cerita Rakyat Kalimantan Selatanyang paling terkenal Legenda Danau Malawen Kumbang pun pergi berburu. Tak disangka, di kejauhan ia melihat sebuah desa. Ia berjalan memasuki desa tersebut yang bernama Desa Sanggu. Di sana sedang diadakan semacam pesta rakyat untuk merayakan masa perubahan anak gadis Kepala Desa dari gadis kecil ke ambang kedewasaan. Gadis cantik jelita itu bernama Intan. Seketika, Kumbang jatuh cinta kepada Intan. Keesokan harinya, Kumbang kembali pamit untuk pergi berburu. Padahal, ia pergi ke Desa Sanggu. Akhirnya, Kumbang berhasil berkenalan dengan Intan dan mereka pun sepakat menjalin kasih. Suatu hari, Intan menceritakan bahwa ia telah dijodohkan dengan seorang pengusaha rotan yang kaya raya. Kumbang yang gundah pulang untuk menemui kedua orangtuanya. Kepada orangtuanya ia mengutarakan niatnya untuk segera melamar Intan. Ayah dan Ibu Kumbang merasa keberatan karena perbedaan status sosial. Namun Kumbang bersikeras dan memutuskan ke Desa Sanggu untuk menemui Intan. Ia mengajak Intan untuk pergi dari desa, dan Intan menyetujuinya. Warga yang melihat mereka, berusaha mengejar kedua sejoli tersebut. Dalam kejaran warga, tiba-tiba Kumbang ingat akan benda sakti yang diberikan ayahnya, piring malawen. Segera saja ia melempar piring itu ke tepi sungai. Ajaib sekali, piring tersebut berubah menjadi besar. Kumbang dan Intan naik ke atas piring untuk menyeberang sungai. Mereka bernapas lega, karena mereka selamat dari kejaran warga. Namun, ketika sampai di tengah sungai, tiba-tiba terjadi badai dahsyat disertai petir menyambar dan hujan yang sangat lebat. Piring malawen itu pun terbalik. Sungai itu kemudian menjelma menjadi sebuah danau. Masyarakat kemudian menamakannya dengan Donau Malawen. Konon kabarnya, Kumbang dan Intan berubah menjadi sepasang buaya putih penunggu danau tersebut. 3. Legenda Hantuen Legenda Hantuen – Source Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah lainnya yang cukup terkenal adala Legenda Hantuen. Cerita berawal dari seorang gadis cantik bernama Tapih yang kehilangan topinya di Sungai Rungan. Tapih dan ayahnya kemudian menyusuri Sungai Rungan hingga sampai di Desa Sepang Simin. Ternyata topi Tapih ditemukan oleh pemuda desa itu, yang bernama Antang Taung. Ayah Tapih menawarkan hadiah kepada Antang Taung, namun Antang Taung justru meminta imbalan berupa menikahi Tapih. Namun Tanpa ragu, Tapih menerima pinangan tersebut dan pesta pernikahan pun digelar dengan meriah. Adat istiadat setelah menikah yang mengharuskan pengantin tinggal di rumah orangtua masing-masing secara bergantian dirasa berat karena jarak kedua desa yang jauh. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat jalan pintas antara kedua desa. Dan para Penduduk kedua desa bergotong royong membangun jalan, bahkan mereka mendirikan pondok untuk beristirahat kala lelah. Namun, berkali-kali makanan dan barang-barang di pondok itu raib. Ternyata seekor siluman angkes yang mencurinya. Warga pun menangkap siluman tersebut. Si siluman meminta ampun dan memohon untuk dilepaskan dan menjanjikan untuk membantu warga menyelesaikan pekerjaan jalan dalam waktu tiga hari. Semua orang pun setuju dan siluman angkes tersebut menepati janji. Siluman angkes yang dapat menjelma menjadi pemuda tampan itu pun membuat Tapih dan Antang Taung terkagum-kagum. Dan akhirnya Mereka memutuskan untuk menjadikannya anak angkat. Suatu hari, dikabarkan bahwa Tapih sedang mengandung. Ia mengidam makan ikan tomang. Antang Taung pun segera ke sungai untuk menangkap seekor ikan tomang. Namun ternyata ikan itu menjelma menjadi seorang bayi perempuan yang cantik. Dengan suka cita, Antang Taung menyerahkannya pada Tapih. Bayi itu tumbuh dengan cepat dan menjadi seorang gadis cantik. Ia dan siluman angkes saling jatuh cinta dan akhirnya menikah dan melahirkan seorang bayi. Sayangnya, tak berapa lama bayi tersebut meninggal. Begitu pun dengan bayi yang dikandung Tapih. Sesuai adat istiadat, kuburan bayi akan digali kembali. Ketika kuburan bayi kedua manusia jelmaan tersebut digali, yang ada adalah tulang belulang ikan. Sepasang siluman itu pun meninggalkan desa dengan rasa malu. Mereka memutuskan untuk tinggal di hutan dan melahirkan banyak keturunan di sana. Keturunan mereka disebut dengan hantuen. Hantuen dipercaya mewujud manusia pada siang hari dan berubah menjadi hantu tanpa tubuh yang mengincar darah bayi di malam hari. 4. Patung Abeh patung abeh – oto Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah selanjutnya adalah cerita rakyat yang berjudul Patung Abeh. Zaman dahulu kala di pedalaman Kalimantan Tengah, hiduplah seorang janda dan anaknya. Mereka hidup dengan berkebun atau berladang di pedalaman. Mereka hidup miskin, sementara si anak baru berusia lima tahun. Suatu hari, mereka benar-benar kehabisan beras hingga si anak merengek-rengek kelaparan. Sang ibu berusaha bekerja tiada henti agar anaknya bisa makan. Namun sayang, ketika makanan sudah tersedia, anaknya telah pergi tanpa jejak. Dalam keadaan bingung sang ibu menutup pintu rumah, lalu muncullah si anak dari balik pintu dengan wajah yang tersenyum sembari berkata, “Ibu, biarlah Abeh melupakan segalanya.” Kemudian sosok anak itu hilang dan hanya meninggalkan sebuah patung yang berkilauan dengan wajah mirip dengan Abeh, anak perempuan itu. Dengan penuh duka, sang ibu mengambil patung tersebut dan menyimpannya baik-baik. Patung itu kemudian dikenal dengan nama patung Abeh. Baca juga Inilah Cerita Rakyat dari Kalimantan yang terkenal inilah 6 Tari Adat Tradisional Dari Kalimantan Tengah yang indah 5. Asal Usul Burung Elang Asal Usul Burung Elang Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang juga sering didengar adalah Asal Usul Burung Elang. Pada suatu hari, Raja Sangiang sakit dan meminta anaknya untuk mencari tabib yang telah terkenal dengan obat mujarabnya. Ia segera berangkat keluar desa dan meminta tabib untuk datang ke rumahnya. Namun tabib justru berkata, “ayahmu sudah sembuh!” Sang anak tidak percaya begitu saja, karena ketika ia bereangkat, ayahnya masih dalam keadaan sakit. Akhirnya si tabib memberikan sebuah kipas seraya berkata, “kalau setibanya di sana ayahmu masih sakit, kipaslah ayahmu dengan kedua kipas ini.” Si anak pun pulang dengan perasaan kecewa karena tidak berhasil membawa tabib ke rumah. Namun sungguh ajaib, sesampainya di rumah memanglah ayahnya telah sembuh seakan-akan tidak pernah sakit. Si anak senang ayahnya telah sembuh, namun kecewa karena merasa usahanya mencari tabib sia-sia belaka. Sang ayah yang melihat kekecewaan anaknya pun bertanya, apa yang dipesankan tabib. Anaknya menjawab sesuai yang dipesankan kepadanya. “Kalau begitu kipaslah aku dengan kedua kipas itu,” Raja Sangiang berkata. Namun anaknya menolak dengan mengatakan, “Ah, tak perlu lagi. Ayah sudah sembuh.” Kemudian sang anak membuang kedua kipas tersebut. Kedua kipas itu melayang tinggi ke langit dan menjelma menjadi sepasang burung yang belum pernah dijumpai sebelumnya, dan kini dikenal dengan nama burung elang. ** Itula tadi beberapa Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang tekenal yang hingga sekarang masih sering diceritakan. Semoga membantu kalian yang sedang mencari artikel tentang cerita rakyat. Kisah Asal Usul Banjarmasin Kalimantan SelatanPada zaman dahulu berdirilah sebuah kerajaan bernama Nagara Daha. Kerajaan itu didirikan Putri Kalungsu bersama putranya, Raden Sari Kaburangan alias Sekar Sungsang yang bergelar Panji Agung Maharaja Sari Kaburangan. Konon, Sekar Sungsang seorang penganut Syiwa. la mendirikan candi dan lingga terbesar di Kalimantan Selatan. Candi yang didirikan itu bernama Candi Laras. Pengganti Sekar Sungsang adalah Maharaja Sukarama. Pada masa pemerintahannya, pergolakan berlangsung terus-menerus. Walaupun Maharaja Sukarama mengamanatkan agar cucunya, Pangeran Samudera, kelak menggantikan tahta, Pangeran Mangkubumi-lah yang naik tidak hentinya mengalami kekacauan karena perebutan kekuasaan. Konon, siapa pun menduduki takhta akan merasa tidak aman dari rongrongan. Pangeran Mangkubumi akhirnya terbunuh dalam suatu usaha perebutan kekuasaan. Sejak itu, Pangeran Tumenggung menjadi penguasa kerajaan yang sah, Pangeran Samudera, pasti tidak aman jika tetap tinggal dalam Lingkungan kerajaan. Atas bantuan patih Kerajaan Nagara Daha, Pangeran Samudera melarikan diri. Ia menyamar dan hidup di daerah sepi di sekitar muara Sungai Barito. Dari Muara Bahan, bandar utama Nagara Daha, mengikuti aliran sungai hingga ke muara Sungai Barito, terdapat kampung-kampung yang berbanjar-banjar atau berderet-deret melintasi tepi-tepi sungai. Kampung-kampung itu adalah Balandean, Sarapat, Muhur, Tamban, Kuin, Balitung, dan antara kampung-kampung itu, Banjar-lah yang paling bagus letaknya. Kampung Banjar dibentuk oleh lima aliran sungai yang muaranya bertemu di Sungai letaknya yang bagus, kampung Banjar kemudian berkembang menjadi bandar, kota perdagangan yang ramai dikunjungi kapal-kapal dagang dari berbagai negeri. Bandar itu di bawah kekuasaan seorang patih yang biasa disebut Patih Masih. Bandar itu juga dikenal dengan nama Bandar Masih mengetahui bahwa Pangeran Samudera, pemegang hak atas Nagara Daha yang sah, ada di wilayahnya. Kemudian, ia mengajak Patih Balit, Patih Muhur, Patih Balitung, dan Patih Kuin untuk berunding. Mereka bersepakat mencari Pangeran Samudera di tempat persembunyiannya untuk dinobatkan menjadi raja, memenuhi wasiat Maharaja diangkatnya Pangeran Samudera menjadi raja dan Bandar Masih sebagai pusat kerajaan sekaligus bandar perdagangan, semakin terdesaklah kedudukan Pangeran Tumenggung. Apalagi para patih tidak mengakuinya lagi sebagai raja yang sah. Mereka pun tidak rela menyerahkan upeti kepada Pangeran Tumenggung di Nagara Tumenggung tidak tinggal diam menghadapi keadaan itu. Tentara dan armada diturunkannya ke Sungai Barito sehingga terjadilah pertempuran besar-besaran. Peperangan berlanjut terus, belum ada kepastian pihak mana yang menang. Patih menyarankan kepada Pangeran Samudera agar minta bantuan ke Demak. Konon menurut Patih Masih, saat itu Demak menjadi penakluk kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa dan menjadi kerajaan terkuat setelah Samudera pun mengirim Patih Balit ke Demak. Demak setuju nnemberikan bantuan, asalkan Pangeran Samudera setuju dengan syarat yang mereka ajukan, yaitu mau memeluk agama Islam. Pangeran Samudera bersedia menerima syarat itu. Kemudian, sebuah armada besar pun pergi menyerang pusat Kerajaan Nagara Daha. Armada besar itu terdiri atas tentara Demak dan sekutunya dari seluruh Kalimantan, yang membantu Pangeran Samudera dan para patih pendukungnya. Kontak senjata pertama terjadi di Sangiang Gantung. Pangeran Tumenggung berhasil dipukul mundur dan bertahan di muara Sungai Amandit dan Alai. Korban berjatuhan di kedua belah pihak. Panji-panji Pangeran Samudera, Tatunggul Wulung Wanara Putih, semakin banyak berkibar di tempat-tempat Arya Terenggana, Patih Nagara Dipa, sedih melihat demikian banyak korban rakyat jelata dari kedua belah pihak. Ia mengusulkan kepada Pangeran Tumenggung suatu cara untuk mempercepat selesainya peperangan, yakni melalui perang tanding atau duel antara kedua raja yang bertikai. Cara itu diusulkan untuk menghindari semakin banyaknya korban di kedua belah pihak. Pihak yang kalah harus mengakui kedaulatan pihak yang menang. Usul Arya Terenggana ini diterima kedua belah Tumenggung dan Pangeran Samudera naik sebuah perahu yang disebut talangkasan. Perahu-perahu itu dikemudikan oleh panglima kedua, belah pihak. Kedua pangeran itu memakai pakaian perang serta membawa parang, sumpitan, keris, dan perisai atau saling berhadapan di Sungai Parit Basar. Pangeran Tumenggung dengan nafsu angkaranya ingin membunuh Pangeran Samudera. Sebaliknya, Pangeran Samudera tidak tega berkelahi melawan pamannya. Pangeran Samudera mempersilakan pamannya untuk membunuhnya. Ia rela mati di tangan orang tua yang pada dasarnya tetap diakui sebagai luluh juga hati Pangeran Tumenggung. Kesadarannya muncul. la mampu menatap Pangeran Samudera bukan sebagai musuh, tetapi sebagai keponakannya yang di dalam tubuhnya mengalir darahnya sendiri. Pangeran Tumenggung melemparkan senjatanya. Kemudian, Pangeran Samudera dipeluk. Mereka hati tulus, Pangeran Tumenggung menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Samudera. Artinya, Nagara Daha ada di tangan Pangeran Samudera. Akan tetapi, Pangeran Samudera bertekad menjadikan Bandar Masih atau Banjar Masih sebagai pusat pemerintahan sebab bandar itu lebih dekat dengan muara Sungai Barito yang telah berkembang menjadi kota perdagangan. Tidak hanya itu, rakyat Nagara Daha pun dibawa ke Bandar Masih atau Banjar Masih. Pangeran Tumenggung diberi daerah kekuasaan di Batang Alai dengan seribu orang penduduk sebagai rakyatnya. Nagara Daha pun menjadi daerah seorang raja yang beragama Islam, Pangeran Samudera mengubah namanya menjadi Sultan Suriansyah. Hari kemenangan Pangeran Samudera atau Sultan Suriansyah, 24 September 1526, dijadikan hari jadi kota Banjar Masih atau Bandar setiap kemarau landang panjang air menjadi masin asin, lama-kelamaan nama Bandar Masih atau Banjar Masih menjadi Sultan Suriansyah pun meninggal. Makamnya sampai sekarang terpelihara dengan baik dan ramai dikunjungi orang. Letaknya di Kuin Utara, di pinggir Sungai Kuin, Kecamatan Banjar Utara, Kota Madya Daerah Tingkat II tanggal 24 September Wali Kota Madya Banjarmasin dan para pejabat berziarah ke makam itu untuk memperingati kemenangan Sultan Suriansyah atas Pangeran Tumenggung. Sultan Suriansyah adalah sultan atau raja Banjar pertama yang beragama Islam. Cerita rakyat yang singkat dan menarik dari Kalimantan selatan - Lagenda telaga bidadari. Beberapa waktu yang lalu cerita rakyat kalimantan timur dengan judul legenda burung RoakMaka untuk kali ini dongeng rakyat dari kalimantan selatan yang akan menghiasi halaman sejarah dan budaya rakyat kalimantan selatan yang di bahasa di kesempatan ini adalah cerita rakyat nusantara legenda telaga bidadari, dalam bentuk dongeng singkat. Jadi cerita dongeng rakyat kalimantan ini bukanlah cerita rakyat panjang akan tetapi cerita rakyat pendek yang menjelaskan kisah cerita yang turun temurun dari masyarakat di kalimantan bagaimana kisah cerita rakyat nusantara dengan judul legenda telaga bidadari, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja ringkasan cerita legenda telaga bidadari dibawah rakyat yang singkat dan menarik dari Kalimantan selatan - Legenda Telaga BidadariAlkisah dalam cerita rakyat telaga bidadari, pada jaman dahulu kala, Ada seorang pemuda tampan bernama Awang Sukma yang tinggal di hutan. Ia adalah penguasa daerah hutan suatu hari, tiba tiba Awang mendengar suara wanita dari telaga. Ternyata di telaga tersebut ada 7 orang bidadari cantik jelita yang sedang mandi. Awang mengintip bidadari tersebut dari balik semak-semak dan mengambil salah satu dari selesai mandi, para bidadari tersebut mengambil selendangnya dan kembali ke si bungsu tidak bisa kembali karena selendangnya diambil oleh Awang Sukma. Ia pun ditinggalkan oleh keenam itu, Awang keluar dari persembunyiannya dan membujuk si bungsu untuk tinggal bersamanya. Karena takut sendirian, ia pun memutuskan tinggal bersama di rumah, Awang menyembunyikan selendang milik putri bungsu di balik lumbung padi. Hal tersebut ia lakukan lantaran tidak ingin bidadarinya memutuskan untuk kembali ke lama tinggal bersama, mereka akhirnya memutuskan untuk menikah dan dikaruniai satu orang mereka sangatlah bahagia dan berkecukupan. Namun, kebahagiaan itu mulai surut ketika si putri bungsu menemukan selendangnya saat akan mengambil padi di merasa sangat sedih dan kecewa atas kebohongan Awang selama ini. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk kembali ke khayangan dan meninggalkan Awang serta anaknya. Namun, ia berjanji akan sering kembali ke bumi untuk menengok putri pun menyesal atas perbuatannya selama ini. Ia kini tinggal berdua dengan anaknya dalam rasa penyesalan yang mendalam. - sekian -Hingga kini telaga yang ada di Kalimantan Selatan tersebut dinamai dengan Telaga Bidadari. Cerita rakyat di atas merupakan salah satu contoh dari kumpulan cerita rakyat nusantara dan legenda yang sarat akan pesan satu pesan moral dari cerita telaga bidadari yang dapat dipetik adalah jangan mencuri demi mendapatkan sesuatu yang di inginkan. Hendaklah mengusahakannya dengan cara halal. Seperti halnya Awang yang mencuri selendang putri bungsu, pada akhirnya pun ia mengalami penyesalan karena telah cerita rakyat yang singkat dan menarik dari Kalimantan selatan berjudul legenda telaga bidadari, Baca juga cerita rakyat yang singkat dan menarik atau cerita rakyat pendek lainnya seperti gunung tangkuban, danau toba, Lutung Kasarung yang telah diterbitkan sebelumnya dan cerita rakyat jawa timur, semoga contoh cerita rakyat nusantara legenda telaga bidadari diatas dapat menghibur.

cerita rakyat kalimantan selatan singkat