SURATKEPUTUSAN Nomor : 09/YPJ/PPPJC/VI/2009 tentang Pembentukan Susunan Panitia Pembangunan Pondok Pesantren Pesambangan Jat Permohonan Bantuan Pembangunan Pondok Pesantren Nomor : 09 / YPJ-PPPJ / Pesantrenyang didaftarkan, atas nama pimpinan Pesantren atau lembaga/yayasan yang mengusulkan izin terdaftar Pesantren. 20. Dokumentasi papan nama Pesantren menggambarkan keberadaan Pesantren. 21. Dokumentasi Asrama menggambarkan keberadaan pondok atau asrama tempat tinggal santri mukim. 22. Merekasepakat untuk mendirikan yayasan pesantren yaitu dengan nama Pondok Pesantren Darul Hadist yang didirikan di Desa Hutabaringin, Jl. Medan Panjang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Simpang Pintu Padang Julu, sebelah utara berbatasan dengan Desa Sinonoan, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal sejak tanggal 1 Agustus 1996 SaifuddinZuhri justru melajur di panggung besar, memberi pengaruh bagi tatanan pendidikan dan politik di Indonesia. Biografi di pesantren dan kesanggupan menumbuhkan mutu pendidikan melalui IAIN menjadi bukti kepantasan Saifuddin Zuhri (1 Oktober 1919-25 Februari 1986) dijadikan nama bagi tranformasi IAIN Purwokerto menjadi UIN Saifuddin Zuhri. SumberData: Pondok Pesantren Al-Amien Rejomulyo Kota Kediri 2016 Tabel 3.3 Fasilitas Pondok Pesantren Al-Amien (pondok putri) No. Nama Fasilitas Jumlah 1 Kamar Santri 20 Kamar 2 Gedung Madrasah 6 Ruang 3 Kantin Dapur 1 Ruang 4 Kamar Mandi/WC 1 Ruang besar yang disekat menjadi 15 55 Rohmad Effendi, Wawancara, Kediri, 3 September 2017. buatlah seni lukis daerah bertemakan cerita rakyat. ilustrasi pengajar tpq menikmati suasana pantai Cara Membuat yayasan pondok Pesantren. Pada saat ini, untuk melegalkan status pondok pesantren, diperlukan SK Menkumham, baik berupa yayasan maupun berupa kumpulan. Ada hal yang perlu di ketahui bahwa ada perbedaan antara izin operasional pondok pesantren dengan yayasan ponpes. Izin operasional adalah sk yang dikeluarkan oleh kementerian agama dengan format tertentu sebagai bukti keabsahan sebagai lembaga pondok pesantren yang di akui legalitasnya oleh negara dan selanjutnya diberikan piagam izin operasonal, surat keputusan dan juga nomor statistik. Sedangkan yayasan adalah suatu badan hukum non profit yang melakukan kegiatan pada bidang sosial, dalam hal ini adalah pondok pesatren. Pengajuan Izin Operasional Pondok Pesantren Contoh SK izin Operasional Pondok Pesantren NSPP Pesantren Nomor Statistik Pondok Pesantren konsultan membuat yayasan Selain perbedaan tentang izin operasional ponpes dengan yayasan pondok, didalam sk menkumham pun ternyata masih ada pembagiannya. Yaitu yayasan dan perkumpulan. Jika anda mendatangi notaris untuk membuat sk menkumham bagi lembaga sosial entah TPQ atau madin atau yang lainnya, pastikan terlebih dahulu apakah menginginkan dibuat yayasan atau perkumpulan sebagai naungan lembaga dimaksud. Untuk mengetahui perbedaan yayasan dengan perkumpulan ada banyak tersebar infonya di internet. Untuk kepentingan lembaga, bisa dikatakan kalau perkumpulan, 1 SK perkumpulan hanya untuk satu lembaga saja, misalnya perkumpulan TPQ maka hanya bisa untuk TPQ, tidak bisa dipakai sebagai pondok pesantren. sedangkan yayasan bisa membawahi beberapa lembaga. Misalnya TPQ, Madrasah Diniyah Takmiliyah, Pondok Pesantren, Sekolah, MI dan lain sebagainya. Setelah mengetahui perbedaan antara izin operasional, yayasan, perkumpulan. Berikut dilanjutkan dengan syarat pendirian yayasan pondok pesantren secara teknis sama saja dengan membuat yayasan secara umum. Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam rangka mendapatkan sk menkumham yayasan atau perkumpulan adalah Menentukan apakah akan membuat yayasan atau perkumpulan sebagai payung hukum dengan menimbang dan mengingat kebutuhan lembaga. Menentukan pendiri dan pengurus yayasan pondok pesantren Pembina, Pengawas, Ketua, Sekretaris, Bendahara beserta peralatan yang diperlukan kop surat yayasan dan stempel yayasan Fotocopy KTP pendiri dan pengurus4. Fotocopy NPWP nomor Pokok wajib pajak pendiri dan pengurus Itulah beberapa hal yang perlu di persiapkan sebelum anda melangkah untuk menuju ke notaris. Langkah pendirian yayasan pondok pesantren. Selanjutnya setelah syarat yang diperlukan dan sudah memilih untuk membuat yayasan atau perkumpulan, maka tindakan yang diperlukan yaitu Mendatangi notaris sembari membawa persyaratan yang berlaku Dari notaris akan di buatkan akta. Dan yang menandatangani akta ini hanya pendiri saja minimal 2 orang dan bukan suami istri. SK Kemenkumham di ajukan oleh notaris Mencari surat keterangan domisili dari kelurahan dan kecamatan Pengajuan NPWP Yayasan Selesai Kecuali ada persyaratan lain terkait dengan kegiatan yayasan misalnya pendidikan yang artinya harus mengajukan izin operasional ke dinas pendidikan Sekedar catatan, untuk NPWP yayasan bisa di wakilkan konsultan atau notaris via online dan waktunya sekitar 1 bulan menurut rekan yang bekerja di sekitar notaris adalah waktu yang cukup lama Bagaimana tentang biaya pembuatan akta notaris yayasan pondok pesantren? Setelah bertanya kepada notaris maupun orang yang bekerja di sekitar wilayah itu, umumnya antara 6-7 juta rupiah. Sedangkan biaya pembuatan sk menkumham untuk perkumpulan lebih murah, mungkin kisaran 2-3 juta rupiah saja. Akta Pendirian Yayasan Pondok Pesantren kyai Asy’ari santri selesai sholat Kenapa diperlukan akta pendirian yayasan pondok pesantren? Baiklah, pada saat ini pemerintah membuat aturan bagi pondok pesantren yang mendapatkan izin operasional diharuskan untuk memiliki SK Menkumham. Sehingga mau tidak mau bagi yang menginginkan legalitas lembaga nya dalam hal ini pontren maka seyogyanya segera mengurus akta sk menkumham baik itu yayasan ataupun kumpulan. Dan persyaratan sk menkumham adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi. Dilain pihak, dengan adanya yayasan atau kumpulan akan menjadikan status lembaga menjadi lebih jelas baik siapa yang berwenang dalam pendanaan maupun membuat SK bagi pengurus lembaga. Dan juga aset dari lembaga menjadi jelas untuk lebih lengkap dan detail dalam pembuatannya bisa di tanyakan dan konsultasikan kepada pejabat notaris terdekat. Read more articles Pamekasan – Yayasan Al-Muzakki lengkapi fasilitas dengan pemasangan papan nama di jalur masuk komplek pesantren. Papan nama sangat penting bagi sebuah pesantren terlebih untuk memudahkan masyarakat mencarinya. “Kami pasang papan nama, biar masyarakat tidak bingung saat mencari alamat pondok.” kata kiai Dhohiri saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu. Yayasan Al-Muzakki didirikan oleh KH. Muhammad Dhohiri, dan Nyai Hj. Nimash Sholihah pada 1 Juli 2011. Beralamat di Jl. Ponpes Al- Muzakki No. 1 Ds. Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Saat ini yayasan Al-Muzakki mengelola beberapa kegiatan pendidikan; Madrasah Diniyah Ula, Madrasah Diniyah Wustha, SMP Islam, Tahfidz Al-Qur’an, TPQ, dan Majelis Ta’lim. Pos-pos Terkait Ce texte fait partie du cahier spécial Éducation écoles privées Au pied du mont Royal, l'imposant édifice du pensionnat Saint-Nom-de-Marie, avec son péristyle classique avec fronton surmonté d'un dôme à coupole, fait partie du patrimoine architectural de Montréal. Dans cet édifice centenaire aux planchers craquants et aux portes grandioses, fondé par la Congrégation des sœurs des Saints Noms de Jésus et de Marie, 1030 élèves, dont 1020 filles et 10 garçons, apportent une vie palpitante du matin au soir, où musique, bavardage et fous rires sont au rendez-vous. À quoi peuvent s'attendre les parents qui inscrivent leur fille au pensionnat Saint-Nom-de-Marie? Il y a, bien sûr, la qualité du programme scolaire. Fondé en 1905, le pensionnat Saint-Nom-de-Marie trône parmi les meilleurs établissements secondaires de la région de Montréal. Les élèves peuvent y accomplir leur parcours en choisissant parmi trois profils qui enrichissent le programme du ministère de l'Éducation du Québec, tout en bénéficiant d'un soutien pédagogique important. Le profil Vie et monde offre ainsi des cours supplémentaires sur l'environnement, les médias, la culture, les langues vivantes ou la connaissance du monde. Le profil Éducation internationale est axé sur l'apprentissage global, l'ouverture interculturelle et la communication, et le programme Danse-études, au sein duquel prennent place les quelques garçons qui fréquentent l'établissement, est mené en partenariat avec l'École supérieure de ballet du Québec ESBQ. Projet éducatif Mais ce qui fait la force de cette école, selon son directeur général, Yves Petit, n'est pas la variété des profils d'études, son taux de réussite exemplaire ou même son classement dans le fameux palmarès des meilleures écoles. Il y a autre chose que faire des mathématiques et de l'histoire. Ce qui nous distingue, c'est notre projet éducatif, ce que l'école veut faire développer la personne dans son ensemble. On vient pour apprendre, mais aussi pour se développer d'un point de vue personnel, social, intellectuel et spirituel.» Plus qu'un parcours scolaire, l'objectif pédagogique se double ainsi d'une philosophie d'apprentissage. Avec des voyages jusqu'en Europe ou en Afrique, des activités humanitaires ou bénévoles ou encore une pastorale d'action et d'engagement, le Saint-Nom-de-Marie prône des valeurs axées sur l'engagement des élèves et leur participation citoyenne, rejoignant entièrement le projet d'éducation internationale. Le profil international, mis en place en 1995, touche au plus près les valeurs défendues par l'école», souligne Jessika Valence, directrice des services pédagogiques. Maître et élève À l'appui de ce projet éducatif, la relation maître-élève est choyée par l'établissement, et les élèves du Saint-Nom-de-Marie bénéficient d'une structure complète d'encadrement et de soutien pédagogique. Des cours de titulariat, offerts à tous les niveaux, sont entièrement axés sur les élèves, leur façon d'être et de faire et la manière dont se passent leurs cours. Par ailleurs, des cours de soutien pédagogique se donnent à différentes heures de la journée, soit le matin, à l'heure du dîner ou le soir, aux élèves qui éprouvent des difficultés. Ce sont les enseignants qui recommandent l'inscription de certains élèves. Il ne s'agit pas d'une classe, mais cela permet aux élèves de poser des questions, en petits groupes», précise Jessika Valence. Pour Yves Petit, il s'agit là d'un véritable engagement de l'école Quand on accepte une élève en première secondaire, on l'amène jusqu'au diplôme. Parfois, cela prend plus d'efforts, mais nous sommes là pour ça. Tout est mis en oeuvre pour que les élèves se sentent en sécurité. Elles savent que, si elles font une erreur, elles seront soutenues», affirme-t-il. En plus de cela, un service d'appoint en orientation scolaire passe par des rencontres individuelles avec une con-seillère en orientation dès la première secondaire ou encore par des activités de con-naissance de soi et des tests de personnalité pour une catégorisation des différents types d'individus et d'intérêts artistes, intellectuels, entrepreneurs... L'objectif affiché les aider à mieux trouver leur place dans la société. Appartenance Yves Petit insiste sur le sentiment d'appartenance unique établi à l'école. Le séjour au Saint-Nom-de-Marie est une histoire de coeur et, pour beaucoup, une ambiance de famille. Le fait qu'il s'agit encore d'un pensionnat teinte beaucoup la vie des élèves. Dès le lever du soleil, des élèves se promènent et il y a de la vie dans l'école, jusqu'au soir. L'école est toujours ouverte pour les élèves. Elles sont chez elles.» Parmi les éléments qui influencent également le sentiment d'appartenance cultivé par l'établissement, citons le fait que les élèves demeurent toujours dans la même classe et que ce sont les enseignants qui se déplacent. Elles personnalisent leur classe et créent un lien d'appartenance, affirme Yves Petit. C'est une grande famille avec de petits noyaux les élèves ont un responsable par niveau, un professeur titulaire et un espace de travail.» Pour filles Et, malgré les 10 garçons qui prennent place parmi les é-lèves, le Saint-Nom-de-Marie est bien une école de filles, et cela fait une différence tant au niveau scolaire que social. Les filles n'apprennent pas de la même façon. On va les chercher avec des exemples qui les rejoignent, et elles embarquent plus facilement. Il est parfois difficile de trouver des exemples qui rejoignent les deux sexes», explique Jessika Valence. Cela crée une dynamique, renchérit Yves Petit. Les filles entre elles osent faire beaucoup de choses qu'elles ne feraient pas autrement. On le voit dans les débats qu'elles ont entre elles, dans les questions qu'elles osent poser.» C'est encore la composante féminine qui teinte l'esprit de l'école jusque dans ses activités parascolaires yoga, théâtre, guitare, méditation, autodéfense, aérobie, confection de bijoux, maquillage, photographie ou encore cheerleading. Les activités parascolaires ont été conçues en fonction des intérêts des élèves, et parfois même instaurées à leur demande. Les filles se sentent bien, c'est leur milieu», poursuit le directeur de l'établissement. Le partenariat avec l'école de musique Vincent-d'Indy, qui permet aux élèves d'acquérir une formation musicale de qualité, le nombre élevé d'équipes sportives et le charme du lieu, sa chaleur et ses planchers d'origine y sont sans doute pour quelque chose. On peut avoir un équipement à la fine pointe, si les élèves sont malheureuses, la scolarité est vouée à l'échec, explique Yves Petit. Est-ce que les jeunes aiment l'école? Ici, on les retrouve heureuses.» *** Collaboratrice du Devoir Ce contenu a été produit par l’équipe des publications spéciales du Devoir, relevant du marketing. La rédaction du Devoir n’y a pas pris part. À voir en vidéo Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nama Pesantren Yayasan Pondok Pesantren Islam "Salafiyah Dawuhan"Nama Pengasuh KH. Abd. RasyidAlamat Jl. Sucipto RW. 04, Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur 68311 Berawal dari pengajian rutinan bulanan, yaitu setiap Jum'at Legi dan Jum'at Kliwon. KH. Abd. Rasyid dengan sabar dan ikhlas membimbing para jema'ah pengajiannya dengan memberikan pengajian agama dan siraman rohani demi mencari keridhaan Allah SWT. Pengajian ini berlangsung sejak tahun 1980-an hingga sekarang. Dari tahun ke tahun seiring berjalannya waktu kini jema'ah pengajiannya semakin bertambah banyak dan berkembang pesat. Pada mulanya jama'ah pengajiannya hanya berasal dari sekitar daerah Situbondo kemudian menyebar ke daerah tapal kuda, dan sejak awal tahun 2010- an hingga sekarang anggota pengajiannya telah menyebar ke daerah Pasuruan, Surabaya, Madura, Bali dan asli KH. Abd. Rasyid adalah Acek Bagus Darmawan Rasyid, nama awalnya kemudian disingkat dengan "ABD". Untuk lebih memudahkan orang - orang dalam memanggilnya maka dipanggilah dengan nama KH. Abd. Rasyid. Profesinya sebelum menjadi kiai adalah pensiunan pegawai negeri sipil di PUD Situbondo. Dalam bidang keilmuan, Beliau merupakan murid senior dari seorang kiai Bondowoso yang terkenal ke- mursyid- annya, yaitu Alm. KH. Abuzairi yang wafat pada tahun 2006, beliau merupakan pengasuh Pondok Pesantren Islam Salafiyah Pakisan Bondowoso. Dari gurunya ini KH. Abd. Rasyid mendapat ijazah ke - mursyid-an untuk menyebarkan ilmu keagamaan dalam bidang spiritual/tasawuf yang beraliran manaqib Syekh Abd al - Qadir al - Jailani. Pada awal tahun 2012 KH. Abd. Rasyid mendapat banyak usulan dari pada jama'ah pengajiannya untuk mengadakan pondok pesantren yang dapat menampung putra - putrinya dalam menuntut ilmu agama. Maka dibangunlah asrama pondok yang terbuat dari pohon bambu, untuk santri putra dibangun 3 tiga bilik dan santri putri 3 tiga bilik juga. Keenam bilik tersebut dibangun di atas tanah milik KH. Abd. Rasyid pribadi. Pada awal berdirinya pesantren jumlah santri yang mondok di pesantren ini berjumlah 11 sebelas orang, namun dalam hitungan beberapa bulan jumlah santri bertambah banyak, sampai saat ini ada 113 orang santri yang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyah Dawuhan Situbondo ini. Dari banyaknya jumlah santri tersebut muncul permasalahan baru, yaitu minimnya fasilitas dan terbatasnya luas tanah untuk pengembangan kegiatan pesantren yang selama ini menumpang di halaman dan mushalla milik kiainya. Dengan latar belakang kendala tersebut, KH. Abd. Rasyid berencana memperluas pesantrennya dengan membentuk kepanitiaan wakaf tanah pesantren yang anggotanya terdiri dari jamaah pengajiannya. Dalam kurun waktu 16 bulan, tepatnya akhir 2012 dana pengadaan tanah wakaf yang terkumpul dari jama'ah pengajian dan dari para donatir mampu untuk membeli tanah seluas m2. Untuk mendapatkan payung hukum, KH. Abd. Rasyid bersama pengurus jama'ah pengajian membentuk kepengurusan yayasan dan didaftarkannya di kantor Notaris Magdalena S Gandawijaya, SH. Bondowoso dengan nama "Yayasan Pondok Pesantren Islam 'Salafiyah Dawuhan'", maka terbitlah akta pendirian yayasan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan nomor akta 53. Dan mendapat pengesahan dari Kementrian Hukum dan HAM pada tanggal 13 Agustus 2013 dengan surat keputusan Nomor AHU - 4524. AH. 01. 04. Tahun 2013. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya

papan nama yayasan pondok pesantren